Bertambah dan Berkurangnya Iman oleh - malamlailatulqadar.xyz
Halo sahabat selamat datang di website malamlailatulqadar.xyz, pada kesempatan hari ini kita akan membahas seputar Bertambah dan Berkurangnya Iman oleh - malamlailatulqadar.xyz, kami sudah mempersiapkan artikel tersebut dengan informatif dan akurat, silahkan membaca
Â
Â
Bismillah.
Â
Salah satu perkara penting dan paling utama diperhatikan oleh seorang muslim adalah keadaan imannya; apakah imannya sedang bertambah atau berkurang. Dan hal ini juga mengisyaratkan kepada kita bahwa melalaikan keadaan iman merupakan jalan menuju kehancuran.
Â
Salah seorang ulama terdahulu mengatakan, âSalah satu tanda Allah telah berpaling dari seorang hamba adalah ketika Allah menjadikan dia tersibukkan dengan sesuatu yang tidak penting baginya.â Pada masa-masa seperti sekarang ini, ketika manusia telah disibukkan oleh media sosial dan dampak perkembangan teknologi, maka boleh jadi persoalan kondisi iman termasuk perkara yang paling sering dilupakan dan dilalaikan oleh kebanyakan orang.Â
Â
Kita bukan hanya berbicara mengenai keadaan kaum muslimin secara umum, bahkan tercakup di dalamnya keadaan orang-orang yang menisbatkan dirinya kepada ilmu dan dakwah. Ketika berita dan kabar dengan mudah disebar dan tersiar, maka orang yang tidak memiliki rambu-rambu dan prioritas dalam menjalani kehidupan hanya akan larut dan terseret oleh selera murahan dan obrolan kejadian dunia yang bisa jadi tidak berkenaan dengan urusan dan tugas hidup seorang hamba.
Â
Padahal, kita insya Allah selalu ingat betapa agungnya kandungan firman Allah,
Â
ÙÙÙ ÙØ§ Ø®ÙÙÙÙۡت٠ٱÙۡجÙÙÙ'Ù ÙÙÙ±ÙÛ¡Ø¥ÙÙØ³Ù Ø¥ÙÙÙ'ÙØ§ ÙÙÙÙØ¹Û¡Ø¨ÙدÙÙÙÙÂ
Â
âDan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.â (QS. Adz-Dzariyat : 56).Â
Â
Begitu pula firman Allah,
Â
Ù±ÙÙ'ÙØ°ÙÙ Ø®ÙÙÙÙÙ Ù±ÙÛ¡Ù ÙÙۡت٠ÙÙÙ±ÙÛ¡ØÙÙÙÙٰة٠ÙÙÙÙØ¨Û¡ÙÙÙÙÙÙÙ Û¡ Ø£ÙÙÙ'ÙÙÙÙ Û¡ Ø£ÙØÛ¡Ø³ÙÙ٠عÙÙ ÙÙÙØ§Û ÙÙÙÙÙÙ Ù±ÙÛ¡Ø¹ÙØ²ÙÙØ²Ù Ù±ÙۡغÙÙÙÙØ±ÙÂ
Â
â[Allah] Yang menciptakan kematian dan kehidupan dalam rangka menguji kalian; siapakah diantara kalian yang terbaik amalnya.â (QS. Al-Mulk : 2).Â
Â
Kedua ayat ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa prioritas hidup seorang hamba adalah untuk mewujudkan tauhid dan memperbaiki amalan.
Â
Dan sebagaimana telah dijelaskan oleh para ulama, bahwa mewujudkan tauhid (tahqiq tauhid) tidak bisa terlaksana kecuali dengan tiga bekal, yaitu bekal ilmu, keyakinan, dan ketundukan. Tanpa ilmu, manusia akan berjalan dalam kebingungan. Tanpa keyakinan, orang akan larut dalam keraguan dan kebimbangan. Dan tanpa ketundukan, manusia akan melemparkan petunjuk dan peringatan dari Allah di balik punggung-punggung mereka alias tidak memperhatikannya.
Â
Sebagaimana telah diingatkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam sebuah bait syaâirnya:
Â
Manusia lari dari penghambaanÂ
yang menjadi tujuan mereka diciptakan  Â
maka mereka pun terjebak dalam penghambaan
kepada hawa nafsu dan setan
Â
Memperbaiki amal juga tidak bisa kita lakukan apabila kita tidak memahami syarat-syarat diterimanya amal. Dan para ulama pun telah menjelaskan bahwa amal hanya akan diterima oleh Allah apabila dikerjakan dengan ikhlas karena-Nya dan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad shallallahu âalaihi wa sallam. Allah berfirman,
Â
ÙÙÙÛ¡ Ø¥ÙÙÙ'ÙÙ ÙØ§Ù" Ø£ÙÙÙØ§Û Ø¨ÙØ´Ùر٠٠Ù'ÙØ«Û¡ÙÙÙÙÙ Û¡ ÙÙÙØÙÙÙ°Ù" Ø¥ÙÙÙÙÙ'٠أÙÙÙ'ÙÙ ÙØ§Ù" Ø¥ÙÙÙÙ°ÙÙÙÙÙ Û¡ Ø¥ÙÙÙÙ°ÙÙ ÙÙÙ°ØÙدÙÛ ÙÙÙ ÙÙ ÙÙØ§ÙÙ ÙÙØ±Û¡Ø¬ÙÙØ§Ù' ÙÙÙÙØ§Ù"Ø¡Ù Ø±ÙØ¨Ù'ÙÙÙÛ¦ ÙÙÙÛ¡ÙÙØ¹Û¡Ù ÙÙÛ¡ عÙÙ ÙÙÙØ§ صÙÙ°ÙÙØÙØ§ ÙÙÙÙØ§ ÙÙØ´Û¡Ø±ÙÙÛ¡ Ø¨ÙØ¹ÙØ¨ÙØ§Ø¯ÙØ©Ù Ø±ÙØ¨Ù'ÙÙÙÛ¦Ù" Ø£ÙØÙØ¯ÙۢاÂ
Â
âMaka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya, hendaklah dia melakukan amal salih dan tidak mempersekutukan dalam beribadah kepada Rabbnya dengan sesuatu apapun.â (QS. Al-Kahfi : 110)
Â
Dan salah satu syarat mutlak agar amal bisa diterima adalah bersihnya pelaku amal itu dari syirik dan kekafiran. Karena syirik besar menjadi sebab hancurnya amal kebaikan. Hal ini telah ditegaskan oleh Allah dalam ayat,
Â
ÙÙÙÙÙÙØ¯Û¡ Ø£ÙÙØÙÙ٠إÙÙÙÙÛ¡ÙÙ ÙÙØ¥ÙÙÙÙ Ù±ÙÙ'ÙØ°ÙÙÙÙ Ù ÙÙ ÙÙØ¨Û¡ÙÙÙÙ ÙÙØ¦ÙÙÛ¡ Ø£ÙØ´Û¡Ø±ÙÙۡت٠ÙÙÙÙØÛ¡Ø¨ÙØ·ÙÙÙ'٠عÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØªÙÙÙÙÙÙÙÙ'Ù Ù ÙÙÙ Ù±ÙÛ¡Ø®ÙÙ°Ø³ÙØ±ÙÙÙÙÂ
Â
âDan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu; Jika kamu berbuat syirik pasti akan lenyap amalmu dan benar-benar kamu akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.â (QS. Az-Zumar : 65)
Â
Merupakan perkara yang kerapkali dilupakan oleh manusia bahwa perbuatan dan tingkah laku yang biasa dilakukan memiliki dampak yang sangat besar terhadap keadaan iman. Bukankah para ulama telah menjelaskan bahwa iman bisa bertambah dengan ketaatan dan menjadi berkurang akibat kemaksiatan? Hal ini mengandung catatan sekaligus peringatan bagi kita bahwa membiasakan diri untuk melakukan amal salih dan ketaatan akan menjaga iman dari kerapuhan dan kelemahan. Sebaliknya, membiarkan diri hanyut dalam kelalaian dan tenggelam dalam perbudakan hawa nafsu hanya akan membuahkan kehancuran dan kesengsaraan. Oleh sebab itu, tidak mungkin kebahagiaan dan keselamatan diraih dengan memuja hawa nafsu dan menghamba kepada setan.
Â
Allah berfirman,
Â
Ù ÙÙÛ¡ عÙÙ ÙÙ٠صÙÙ°ÙÙØÙØ§ Ù Ù'Ù٠ذÙÙÙØ±Ù Ø£ÙÙÛ¡ Ø£ÙÙØ«ÙÙÙ° ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙØ¤Û¡Ù ÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙØÛ¡ÙÙÙÙÙÙ'ÙÙÙÛ¥ ØÙÙÙÙٰة٠طÙÙÙ'ÙØ¨ÙØ©ÙÛ ÙÙÙÙÙÙØ¬Û¡Ø²ÙÙÙÙÙ'ÙÙÙÙ Û¡ Ø£ÙØ¬Û¡Ø±ÙÙÙÙ Ø¨ÙØ£ÙØÛ¡Ø³ÙÙÙ Ù ÙØ§ ÙÙØ§ÙÙÙØ§Ù' ÙÙØ¹Û¡Ù ÙÙÙÙÙÙ Ù©Ù§
Â
âBarangsiapa yang melakukan amal salih dari kalangan lelaki atau perempuan dalam keadaan dia beriman, benar-benar Kami akan berikan kepadanya suatu kehidupan yang baik dan Kami akan berikan untuknya balasan dengan pahala yang lebih baik daripada apa-apa yang telah mereka kerjakan.â (QS. An-Nahl : 97)Â
Â
Sebagaimana Allah juga berfirman,
Â
ÙÙØ§ÙÙ Ù±ÙÛ¡Ø¨ÙØ·Ùا Ù ÙÙÛ¡ÙÙØ§ جÙÙ ÙÙØ¹ÙÛ¢Ø§Û Ø¨ÙØ¹Û¡Ø¶ÙÙÙÙ Û¡ ÙÙØ¨ÙØ¹Û¡Ø¶Ù Ø¹ÙØ¯ÙÙÙ'ÙÛ ÙÙØ¥ÙÙ Ù'ÙØ§ ÙÙØ£Û¡ØªÙÙÙÙÙ'ÙÙÙÙ Ù Ù'ÙÙÙ'ÙÙ ÙÙØ¯ÙÙ ÙÙÙ ÙÙ٠ٱتÙ'ÙØ¨Ùع٠ÙÙØ¯ÙاÙÙ ÙÙÙÙØ§ ÙÙØ¶ÙÙÙ'Ù ÙÙÙÙØ§ ÙÙØ´Û¡ÙÙÙÙ°Â
Â
âMaka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku niscaya dia tidak akan tersesat dan tidak pula celaka.â (QS. Thaha : 123).Â
Â
Ibnu âAbbas radhiyallahu âanhuma mengatakan tentang makna ayat ini: Allah telah memberikan jaminan kepada orang yang membaca al-Qurâan dan mengamalkan ajarannya bahwa dia tidak akan tersesat di dunia dan tidak akan celaka nanti di akhirat.Â
Â
Sungguh, ini merupakan fikih/pemahaman yang sangat agung dari seorang ulama ahli tafsir diantara para sahabat, yaitu Ibnu Abbas radhiyallahu âanhumaâ¦Â
Â
Oleh sebab itu, para ulama pun telah menerangkan bahwa di antara jalan untuk menambah keimanan adalah dengan membaca dan merenungkan ayat-ayat al-Qurâan. Allah berfirman,
Â
Ø¥ÙÙÙ'ÙÙ ÙØ§ Ù±ÙÛ¡Ù ÙØ¤Û¡Ù ÙÙÙÙÙÙ Ù±ÙÙ'ÙØ°ÙÙÙÙ Ø¥ÙØ°Ùا ذÙÙÙØ±Ù Ù±ÙÙÙ'ÙÙÙ ÙÙØ¬ÙÙÙØªÛ¡ ÙÙÙÙÙØ¨ÙÙÙÙ Û¡ ÙÙØ¥ÙØ°ÙØ§ تÙÙÙÙÙØªÛ¡ عÙÙÙÙÛ¡ÙÙÙ Û¡ Ø¡ÙØ§ÙÙٰتÙÙÙÛ¥ Ø²ÙØ§Ø¯ÙتۡÙÙÙ Û¡ Ø¥ÙÙÙ ÙÙ°ÙÙØ§ ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙ° Ø±ÙØ¨Ù'ÙÙÙÙ Û¡ ÙÙØªÙÙÙÙÙ'ÙÙÙÙÙÙÂ
Â
âSesungguhnya, orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang apabila disebutkan nama Allah, hati mereka menjadi takut. Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, maka bertambahlah imannya. Dan kepada Rabbnya mereka itu bertawakal.â (QS. Al-Anfal : 2)
Â
Dari sinilah, sudah selayaknya kita kembali mencermati hari-hari yang kita lalui. Waktu demi waktu yang kita jalani. Karena waktu itu tidak akan kembali. Sebagaimana yang dikatakan oleh Hasan al-Bashri rahimahullah, âWahai anak Adam. Sesungguhnya kamu ini adalah kumpulan perjalanan hari demi hari. Setiap hari berlalu maka lenyap pula sebagian dari dirimu.â
Â
Ya, mari kita periksa kembali kehidupan kita bersama al-Qurâan dan iman. Apakah selama ini al-Qurâan dan iman menghiasi hari demi hari yang kita lalui? Ataukah selama ini hari demi hari tak satu pun ayat Allah yang kita renungi? Ataukah selama ini iman kita luntur dan remuk tanpa kita sadari? Di manakah kesadaran kita tentang arti kehidupan ini? Kehidupan dunia yang telah membuat banyak orang lupa dan lalai dari maksud dan hikmah dirinya diciptakan â¦
Â
Jangan sampai kehidupan dunia menipu kita, dan jangan sampai sang penipu yaitu setan pun memperdaya kita. Allah berfirman,
Â
ÙÙÙ±ÙÛ¡Ø¹ÙØµÛ¡Ø±Ù  إÙÙÙ'Ù Ù±ÙÛ¡Ø¥ÙÙØ³ÙÙ°ÙÙ ÙÙÙÙÙ Ø®ÙØ³Û¡Ø±Ù  إÙÙÙ'ÙØ§ Ù±ÙÙ'ÙØ°ÙÙÙÙ Ø¡ÙØ§Ù ÙÙÙÙØ§Ù' ÙÙØ¹ÙÙ ÙÙÙÙØ§Ù' Ù±ÙØµÙ'ÙÙ°ÙÙØÙٰت٠ÙÙØªÙÙÙØ§ØµÙÙۡاÙ' بÙÙ±ÙÛ¡ØÙÙÙ'Ù ÙÙØªÙÙÙØ§ØµÙÙۡاÙ' بÙÙ±ÙØµÙ'ÙØ¨Û¡Ø±ÙÂ
Â
âDemi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati untuk menetapi kesabaran.â (QS. Al-âAshr : 1-3)
Â
Tanpa iman, manusia akan terjebak dalam kebinasaan. Tanpa amal salih, manusia akan hanyut dalam kesengsaraan. Dan tanpa keikhlasan, maka semua amal kebaikan hanya akan terbang sia-sia bagaikan debu-debu yang berterbangan. Allah berfirman,
Â
ÙÙÙÙØ¯ÙÙ Û¡ÙÙØ§Ù" Ø¥ÙÙÙÙÙ° Ù ÙØ§ عÙÙ ÙÙÙÙØ§Ù' Ù ÙÙÛ¡ عÙÙ ÙÙÙ ÙÙØ¬ÙعÙÙÛ¡ÙÙÙ°ÙÙ ÙÙØ¨ÙاÙ"ء٠٠Ù'ÙÙØ«ÙÙØ±ÙاÂ
Â
âDan Kami hadapi semua amal yang dahulu mereka lakukan lantas Kami pun menjadikannya bagai debu-debu yang beterbangan.â (QS. Al-Furqan : 23)Â Â
Â
Apakah anda akan menjadi prajurit pengekor Abu Jahal dan Abu Lahab? Ataukah anda akan menjadi penerus sandiwara ala Abdullah bin Ubay bin Salul? Ataukah anda ingin menjadi seorang pemberani dan pejuang penerus keteladanan Abu Bakar dan Umar radhiyallahuâanhuma?
Â
Hanya kepada Allah semata kita berlindung dari segala keburukan. Wa shallallahu âala Nabiyyina Muhammadin wa âala alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil âalamin.Â
Â
Penulis: Ari WahyudiÂ
Itulah tadi informasi mengenai Bertambah dan Berkurangnya Iman oleh - malamlailatulqadar.xyz dan sekianlah artikel dari kami malamlailatulqadar.xyz, sampai jumpa di postingan berikutnya. selamat membaca.
0 Komentar